Sunday, October 31, 2010

Jogja we're coming!

 Me and Reisa stuck at the airport...


Finally on the plane! Jogja we're coming!

Photo Courtesy: NadaNala's Twitter

Nadine Ames, Miss Indonesia 2010

Miss Indonesia and English


Indonesia Now anchor Andini Effendi talks with newly-crowned Miss Indonesia 2010 Nadine Alexandra Dewi Ames on October 16. Importance of a contestant’s language skills is discussed.

The winner before her was criticized for her English ability. And now the new Miss Indonesia is having to answer questions about her native language skills.

But Nadine Alexandra Dewi Ames says no worries about her Bahasa Indonesia. We talked with her just a few days after she was crowned in Jakarta, beginning with how she plans to use her position to help the country.

NA: My next step will be to get very involved in all the issues surrounding Indonesia, that is firsthand experience, firsthand involvement. Particularly in my case, my main focus is to look at Kalimantan and the Sumatran orangutans and the situation over there, because that's a personal passion of mine.
And thankfully I've already gotten to know some people that might be useful in helping that project. So I really want to get into that and fly over to Kalimantan, to see firsthand what is going on over there. And what we as Indonesians can do to help.


IN: You've been criticized as not speaking Indonesian fluently. Do you speak Indonesian fluently?

NA: I speak Indonesian. Here's the thing, I lived here for 16 years and I speak Indonesian perfectly. Before this, four years ago, I was in a sinetron (TV series) and I spoke Indonesian fluently. It's just, I've been absent from Indonesia and for the past four years.
I mean, it's understandable because the population in the village, village, where I was studying at was, of Indonesians, the population was one. The Indonesian was me. So who am I going to practice Indonesian with? I mean, I've been working out, gearing myself up, because I wanted to go to school in England.


So I'm kind of stuck between a rock and a hard place at the moment. But I speak Indonesian and I understand where the public is coming from and I appreciate their criticisms. I appreciate where they are coming from and I understand, as their representative, I'm responsible to make myself enough for their standards.


IN: So do you see yourself in Miss Universe probably, top 5, top 3… do you see yourself in that position next year?

MI: You know, that’s every girl's dream to be walking down the catwalk with the rest of the 80 beauties of the world and have that opportunity.

I personally want to see myself up on top, even in the pageant in Indonesia I said to myself ‘I'm going see myself in the top 3.’ What do you know, I did! So a lot of motivation has to come inside from yourself, you have to be determined what you do, and you have to be determined to take that step.



Courtesy: Indonesia Now, Metro TV

Nadine dan Reisa Jadi Incaran Paparazzi Handphone



Puteri Indonesia 2010, Nadine Alexandra Dewi dan Puteri Indonesia Lingkungan Hidup 2010, Reisa Kartikasari, Minggu (31/10/2010), menjadi incaran calon penumpang berbagai tujuan di Bandara Soekarno Hatta untuk berfoto bersama.

Kedua Puteri Indonesia bersama rombongan Yayasan Puteri Indonesia, hari ini akan berangkat ke Yogyakarta untuk mengunjungi korban bencana Gunung merapi. Tiba di bandara Soekarno Hatta, keduanya langsung dikerubuti penumpang lainnya untuk foto bersama.

Seperti yang dilakukan oleh Ulfa, calon penumpang Lion Air tujuan Solo ini, sejak awal melihat dua Puteri Indonesia tersebut datang, dia langsung meminta untuk foto bersama. "Duh seneng banget, meski hanya foto bareng saja..rasanya gimana gitu," ungkap Ulfa, yang langsung melakukan upload foto tersebut ke jejaring sosial Facebooknya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Rendra, penumpang Lion Air tujuan Surabaya, yang langsung saja merapat ke samping Nadine sambil mengarahkan nokia E90 communicatornya untuk diambil fotonya bersama.

"Jarang-jarang gue bisa dekat dan foto bareng Nadine..yang asli blasteran bule bro," ungkapnya sambil mengucapkan terima kasih ke dua Puteri kecantikan tersebut.

Courtesy: Tribun News

Dua Puteri Indonesia Tiba di Jogjakarta


Dua Puteri Indonesia 2010, Nadine Alexandra Dewi dan Puteri Indonesia Lingkungan Hidup 2010, Reisa Kartikasari, tiba di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Minggu (31/10/2010) petang.

Kedua Putri Kecantikan tersebut datang ke Jogja untuk melakukan kegiatan bakti sosial bersama korban Gunung Merapi pada 3 desa terpisah.


Courtesy: Tribun News

Puteri Indonesia Sambangi Korban Gunung Merapi

Puteri Indonesia 2010 Nadine Alexandra Dewi dan Putri Indonesia Lingkungan Hidup 2010 Reisa Kartikasari direncanakan akan melakukan lawatan ke lokasi bencana merapi. Ini dilakukan oleh dua Puteri Indonesia sebagai bentuk kepedulian dan turut membantu meringankan penderitaan korban bencana gunung merapi.

Rombongan yang akan mulai bergerak pukul 14.00 WIB dengan menggunakan maskapai Lion Air tersebut dijadwalkan akan memberikan bantuan sekaligus menghibur anak-anak korban bencana Merapi.

“Semua rombongan sudah dipastikan akan berangkat siang nanti,” Jelas Ayi, Humas Yayasan Puteri Indonesia kepada Tribunnews, Minggu(31/10)

Ayi juga menambahkan bahwa adapun desa yang nantinya akan dikunjungi oleh dua wanita berparas cantik tersebut antara lain desa Glagah, Cangkringan, Sleman, serta Jogjakarta.

“Disana nanti kedua putri tersebut akan memberikan bantuan berupa sembako, obat-obatan, susu cair, sabun kesehatan dari mustika ratu, minyak telon dari mustika ratu, pampers, buku cerita, masker,dan sejumlah uang tunai sekaligus mencoba menghibur anak-anak korban bencana,” tambah Ayi.

Courtesy: Tribun News

Khasiat Gunakan Zaitun

BANYAK cara untuk menjaga kulit supaya lebih sehat. Salah satunya yang dilakukan Puteri Indonesia 2010, Nadine Alexandra. "Untuk urusan kulit, saya gunakan Zaitun Body Care Series, perawatan kulit menyeluruh produksi Mustika Ratu," ujarnya usai mengikuti talkshow Kecantikan dan Demo Make Up di Robinson, Cinere, Kota Depok kemarin (30/10).

Zaitun Body Care Series sendiri mengangkat khasiat buah Zaitun sebagai mukjizat alam terbaik untuk kelembutan kulit yang melegenda. Biasa usai beraktivitas dari pagi sampai siang, malam harinya Nadine baru menggunakan perawatan kulit Zaitun. "Untuk menghilangkan make up, saya gunakan cream Zaitun," tandasnya.

Selain Zaitun, Nadine juga mengkonsumsi makanan yang sehat dan rutin berolahraga, serta selalu berpikir positif. "Setiap hari saya juga banyak minum air putih. Itu sangat penting bagi tubuh kita. Disamping itu, istirahat cukup, ya sekitar delapan jam (tidur, Red)," tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Nadine juga berencana akan ke wilayah pengungsian Gunung Merapi. "Minggu sampai Selasa depan, saya dan dr Reisa (Putri Lingkungan asal DI Jogjakarta, Red) akan ke sana untuk memberikan dukungan mental bagi warga korban Merapi," katanya.

Courtesy: Indo Pos

Lebih Dekat dengan Puteri Indonesia 2010

Kos di Inggris, Sering Undang Teman Makan Nasgor dan Rendang

Setelah melalui persaingan yang sangat ketat, Nadine Alexandra Dewi Ames akhirnya dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2010. Dia menggantikan Qory Sandioriva yang telah usai masa jabatannya. Bagaimana sosok Nadine sesungguhnya?

SENYUM mengembang menghiasi bibir mungil Nadine Alexandra Dewi Ames. Betapa tidak, dara kelahiran Inggris, 23 Mei 1991 ini resmi menggantikan Qory Sandioriva sebagai Puteri Indonesia 2010, Jumat (8/10) malam.

Menjadi Puteri Indonesia tak pernah terbayangkan sebelumnya dibenak Nadine. Ia berpikir bahwa menjadi juara diajang Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) adalah sebuah mimpi yang tidak mungkin dicapai. Namun kini, ia mengaku senang dan bangga didaulat menjadi Puteri Indonesia. "Aku merasa ini antara mimpidan kenyataan, karena aku masih belum percaya bahwa aku sekarang menjadi Puteri Indonesia," ujar Nadine.

Puteri Indonesia bukan sekadar gelar yang bergengsi. Untuk itu selama satu tahun ke depan Nadine berusaha untuk melakukan berbagai tugas Puteri Indonesia dengan baik. "Aku akan berusaha memberikan yang terbaik untuk Indonesia dan menjadi role model yang baik terutama untuk kaum muda." katanya penuh semangat.

Sejak awal mendaftar di ajang PPI hingga terpilih menjadi Puteri Indonesia, Nadine mempunyai misi untuk menyelamatkan habitat binatang-binatang langka dari kepunahan di hutan Indonesia. "Satwa langka harus mendapatkan perhatian lebih, seperti orangutan, harimau Sumatera dan satwa di hutan Borneo yang tetap harus dijaga kelestariannya." papar wanita blasteran Solo-Inggris ini. Selain itu. budaya lokal Indonesia juga mendapat perhatian serius oleh Nadine. Ia menuturkan, untuk menjaga agar budaya lokal tetap bertahan maka dibutuhkan suatu wadah yang menunjang bagi anak-anak muda Indonesia untuk mengembangkan seni dan bakarnya. "Saya melihat di lndonesia lebih banyak mal dibanding tempat-tempat kesenian. Padahal banyak anak muda yang punya potensi, tapi karena terkendala tempat, jadi sulit untuk berlatih bersama," jelas penghobi menari hip hop ini.

Kemampuan bahasa asing Nadine tak diragukan lagi. Ini dibuktikan Nadine ketika menjawab pertanyaan juri dengan menggunakan bahasa Inggris yang lancar di malam grand final PPI, Jakarta Convention Center (JCC). "Kita sebagai individu hidup dalam world citizen. Dengan menguasai bahasa asing kita bisaberkomunikasi dengan orang-orang di belahan bumi lain, dan itu menguntungkan kita" terang Nadine yang juga fasih berbahasa Perancis.

Meki lahir di Inggris, sejak usia 2 bulan Nadine sudah tinggal di Jakarta. Ketika SD hingga kelas I SMU, ia bersekolah di Gandhi Memorial International School, Jakarta. Dan saat berusia 16 tahun ia menamatkan SMU di Inggris dan melanjutkan kuliah di Fakultas Film Screen Studies, Bath Spa University.

Selama tinggal di Inggris, ia telah memperkenalkan budaya Indonesia kepada teman-temannya melalui makanan khas Indonesia seperti nasi goreng dan rendang. "Baru tahun lalu saya belajar masak. Saya sering mengundang teman-teman untuk datang ke rumah mencicipi masakan khas Indonesia dan mereka suka," jelas wanita yang bercita-cita menjadi sutradara film.

Dinobatkan menjadi Puteri Indonesia membuat Nadine harus cuti dari kuliahnya. Ia mengatakan menjadi Puteri Indonesia membuatnya harus fokus melakukan berbagai kewajiban dan aktivitas selama satu tahun penuh. "Harusnya tanggal 21 September ini aku sudah harus balik ke Inggris untuk masuk perkuliahan semester 3, tapi karena sekarang menjadi Puteri Indonesia. Aku cuti dulu selama setahun," tutur mantan pesinetron Inikah Cinta.

Courtesy: Indo Pos, Bataviase.co.id

Nadine Bersiap ke Ajang Miss Universe

BARU saja dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2010, Nadine Alexandra Dewi Ames langsung berpikir tentang ajang Miss Universe 2011. "Saya berharap bisa mengharumkan nama Indonesia. Saya akan berusaha sebaik-baiknya," kata Nadine seusai acara penobatan yang berlangsung kemarin dini hari di Jakarta Convention Center, Senayan, lakarta.

Perwakilan dari DKI Jakarta ini mengatakan akan menggenjot pengetahuannya soal Indonesia. Maklum gadis cantik berusia 19 tahun itu baru beberapa tahun terakhir tinggal di Indonesia. Ia lahir di Inggris lalu kembali ke negara itu untuk berkuliah di jurusan film and screen studies di Bath Spa University.

Tidak mengherankan jika dalam ajang penjurian Nadine tampak gugup berbahasa Indonesia. Ia justru lebih fasih berbahasa Prancis. Namun kendala bahasa itu rupanya tidak jadi soal bagi para juri pemilihan Puteri Indonesia.

Ia yang mendapat penyematan mahkota dari Puteri Indonesia 2009 Qory Sandioriva dan Miss Universe 2010 Ximena Navarrete. Nadine menyisihkan Reisa Kartikasari (DIY) dan Alessandra Khadijah Usman (Gorontalo) di babak tiga besar.

Reisa yang menjadi runner-up 1 sekaligus menyandang status Puteri Indonesia Lingkungan, sedangkan Alessandra yang menjadi runner-up 2 dinobatkan juga sebagai Puteri Indonesia Pariwisata.

Begitu pun soal pendalaman budaya, itu tidak terlalu dikhawatirkan ibunda Nadine, Nur. Meski lahir di luar negeri, sejak kecil bungsu dari dua bersaudara tersebut sudah dikenalkan dengan budaya lndonesia.

"Waktu kecil dia kami les-kan tari Bali, lalu Nadine itu anaknya cepat belajar. Jadi saya rasa dia bisa cepat belajar, termasuk budaya," kata Nur yang dihubungi pada Sabtu (9/10). ,

Nur menambahkan, ia bersama keluarga juga akan mendukung semaksimal mungkinpersiapan Nadine ke Miss Universe. Ia berharap putri satu-satunya itu dapat berprestasi membanggakan Indonesia.

Di luar soal ajang Miss Universe, Nur berharap banyak hal positif yang bisa ditularkan Nadine kepada masyarakat. Nadine bisa menjadi salah satu contoh baik bagi anak muda Indonesia.

Nur menuturkan Nadine tidak hanya memiliki minat di ajang kecantikan, tapi juga di segala bentuk kompetisi. Gadis berambut panjang itu sejak kecil langganan lomba pidato, baca puisi, dan tari. Minatnya pada seni kemudian makin besar hingga makin banyak menggeluti dunia tari, termasuk tari perut dan hip hop.

Nadine juga sempat terjun ke dunia akting. Ia menjadi pemeran utama di sinetron Inikah Cinta yang tayang tahun lalu. Selain dukungan penuh dari keluarga. Nur berharap langkah Nadine ke Miss Universe juga mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia.

Courtesy: Media Indonesia

Thursday, October 28, 2010

Nadine Alexandra Dewi Ames, The Journey

Wednesday, October 27, 2010

Nadine Alexandra Dewi Ames: Jiwa, Darah, dan Pola Pikir Saya Indonesia


Tidak pernah terpikir di benak Nadine Alexandra Dewi Ames untuk menjadi Puteri Indonesia 2010. Baginya, menembus 10 besar di ajang kecantikan Tanah Air tersebut sudah cukup. Namun, dewi keberuntungan berkata lain. Nadine dipercaya mengemban tugas untuk mengharumkan nama Indonesia ke mata dunia.

"Kaget sekali saat nama saya disebut sebagai Puteri Indonesia 2010. Setelah perayaan itu, saya bingung caranya duduk, karena masih tidak percaya. Satu hal yang saya sadari, bahwa beban dan tanggung jawab saya semakin besar. Saya akan dilihat dan diperhatikan semua orang. Karena sekarang saya bekerja untuk bangsa Indonesia seutuhnya," ujar Nadine.

Sebagai Puteri Indonesia, di usia yang masih tergolong muda, yakni 19 tahun, adalah sebuah tantangan bagi Nadine. Terlebih lagi, perempuan berdarah campuran Inggris-Solo ini percaya, kesempatan langka tidak datang dua kali. Bagi Nadine, tugas sebagai Puteri Indonesia adalah kesempatan yang pastinya hanya terjadi sekali seumur hidup.

Sebelum Nadine, Puteri Indonesia 2009 dijabat oleh Qory Sandioriva. Pada ajang grand final Puteri Indonesia 2010, yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (8/10) silam, Qory resmi menyerahkan mahkota kebanggaannya pada Nadine. Di mata para juri, perempuan muda bertinggi badan 170 sentimeter dengan berat 55 kilogram, dinilai layak menggantikan Qory. Alasannya selain memenuhi unsur 3B (beauty, brain, dan beliaviour), Nadine juga lugas berbahasa Inggris.

Kelebihan Nadine tersebut, memang sudah dipupuk sejak usia balita. Maklum saja, keseharian Nadine, di tengah keluarga, menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi dengan sang ayah, Clive Ames.

Meskipun piawai berbahasa Inggris, Nadine mengaku masih banyak yang harus ia pelajari. Khususnya tentang alam Indonesia, hutan, dan satwa liar yang ada di dalamnya. Baginya, melindungi dan melestarikan satwa langka bisa menjadi alat promosi yang tepat. Berikut ini beberapa petikan wawancara Puteri Indonesia 2010 tentang visi, misi, dan impiannya, saat ditemui SP, di Graha Mustika Ratu Tbk, Jakarta, Jumat (22/10).


How are you Nadine?

I'm fine, thanks.


Bagaimana perasaan Nadine sekarang. Apakah masih terasa letih, terhitung baru dua minggu menjabat Puteri Indonesia 2010?

Saya baru bisa bernapas sekarang. Aktivitas dua minggu kemarin memang padat. Saya harus menemani Miss Universe 2010 Ximena Navarrete ke beberapa tempat pariwisata di Indonesia. Tetapi, ada untungnya juga dari aktivitas kemarin. Saya jadi lebih mengenal Ximena dan mendapat banyak masukan darinya.


Pernah terpikir untuk menang dalam ajang besar seperti ini?

Jujur saja, saya tidak pernah mengira akan terpilih di antara 37 finalis lainnya. Mereka (finalis Puteri Indonesia 2010, Red) memiliki kelebihan dan misi yang kuat. Tetapi, untuk saya, ini adalah satu langkah maju ke depan. Bila saya tidak berani maju, saya tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Asalkan mau bekerja keras dan terus berusaha, saya yakin bisa mengharumkan nama Indonesia, atau membawa Indonesia menjadi pemenang di Miss Universe 2011.


Nadine sangat optimistis menjadi pemenang di Miss Universe. Menurut Nadine, apa modal terpenting untuk bisa bertahan di ajang Miss Universe mendatang?

Sebagai bangsa Indonesia, saya sadar betul akan keindahan dan kelebihan Tanah Air kita. Ada dua misi yang ingin saya tekuni selama menjabat sebagai Puteri Indonesia.

 
Apa saja?

Pertama, saya ingin mengajak semua lapisan masyarakat peduli pada hutan dan satwa langka yang ada di dalamnya. Satwa yang ingin saya jaga saat ini adalah orangutan di Borneo, Kalimantan. Menurut informasi yang saya terima, orangutan pada 25 tahun mendatang akan punah. Nah, sebelum itu terjadi, saya ingin mengajak semua masyarakat Indonesia peduli dan melestarikan mereka.

Kedua, saya ingin membantu anak-anak jalanan agar bisa mendapat pendidikan dan tempat tinggal layak. Anak-anak itu adalah tiang penerus bangsa. Di tangan merekalah nasib Indonesia tertulis. Bisa dibayangkan, apa jadinya masa depan Indonesia bila generasi penerus tidak berpendidikan.


Sejak kapan Nadine peduli pada orangutan dan anak-anak jalanan?

Misi melestarikan orangutan saya dapatkan ketika akhirnya saya berniat ikut pemilihan Puteri Indonesia 2010. Saya berpikir, seorang Puteri Indonesia harus memiliki visi dan misi yang jelas, dan tidak hanya di awang-awang saja. Misi saya jelas, yakni melestarikan orangutan. Lewat predikat sebagai Puteri Indonesia, saya yakin bisa menjalani tugas mulia itu.

Sementara itu, anak jalanan saya rasa sudah menjadi momok bangsa Indonesia. Mau tidak mau, semua orang harus memikirkan nasib mereka.

 
Selain dua misi di atas, apa lagi yang ingin Nadine sampaikan ke dunia tentang Indonesia?

Saya ingin menggambarkan jiwa Indonesia, melalui kekuatan para perempuannya. Saya melihat perempuan Indonesia sangat unik. Mereka lembut, halus, namun memiliki jiwa pejuang. Di ajang internasional mendatang, saya ingin menunjukkan keunikan jiwa perempuan Indonesia.


Bicara soal kelebihan Nadine berbahasa Inggris, ternyata Anda memang lahir di Inggris. Lalu, bagaimana dengan predikat Puteri Indonesia yang semestinya berdarah asli Indonesia?

Saya tidak bisa memilih untuk lahir di negara mana. Ya, saya memang lahir di Inggris. Tetapi, bukan berarti saya tidak paham apa itu nasionalisme. Di rumah, Mama (Noerjanah Ames, Red) selalu mengajarkan saya tentang budaya Indonesia. Meskipun saya lahir di Inggris dan bersekolah di sana, jiwa saya tetap Indonesia. Darah saya Indonesia, hati saya Indonesia, dan saya berpikir layaknya orang Indonesia.

Pendidikan yang saya serap di luar negeri, justru menjadi modal hidup saya. Tinggal di Inggris membuat saya belajar hidup mandiri, dan tidak bergantung pada orang lain. Karena itulah saya berani memasang target untuk menang di ajang Miss Universe. Karena saya yakin, bila berusaha pasti Tuhan memberi jalan.


Menang di Miss Universe sepertinya menjadi beban buat Nadine?

Tidak juga. Saya mencoba menjalani semua tugas dan tanggung jawab dengan hati yang riang, dan terus berpikir positif. Saya sadar betul, peran saya sekarang membutuhkan banyak senyuman. Dan senyuman alami akan terpancar bila hati dan pikiran bersih.


Lalu, setelah menjadi Puteri Indonesia 2010, perubahan apa yang paling Nadine rasakan?

Sekarang saya tidak bisa keluar rumah tanpa dandan. Tapi, yang paling terasa adalah perubahan aktivitas. Dulu, saat masih menjalankan kuliah di Bath Spa University, Inggris, saya selalu menyempatkan diri untuk hang out bersama teman-teman. Saat weekend, saya bekerja paruh waktu di sebuah toko.

Kini, saya sudah memiliki jadwal untuk satu tahun masa tugas. Jadi, saya tidak bisa bermain dengan waktu.


Jurusan apa yang Nadine ambil di Bath Spa University?

Saya mengambil jurusan film.


Mengapa film? 

Film adalah media yang bisa dan mudah dimengerti semua orang. Sama dengan musik, film pasti memberi rasa kesenangan. Menurut saya, cara paling mudah menyampaikan pesan adalah melalui film. Karena itulah saya ingin menggeluti dunia ini. Saya berharap bisa membuat film yang bermakna untuk bangsa Indonesia.


Terakhir, sebagai Puteri Indonesia 2010, kegiatan apa yang bisa menghibur Nadine di kala jenuh?

Saya suka menari hip hop. Dulu di Inggris, saya masuk dalam kru dance hip hop. Beberapa kali saya ikut pertandingan. Menari adalah satu dari banyak cara meluapkan emosi dan stres. Selain menari, saya juga suka membunuh waktu dengan membaca buku. Sebab, buku adalah jendela pengetahuan. 

[Pewawancara SP/Elvira Anna Siahaan]

Courtesy: Suara Pembaruan, Bataviase.co.id (Photo by Official PI's Facebook)

Tuesday, October 26, 2010

Additional Pics of Final Night




Courtesy: Kapanlagi

Duta Wasior Gallery (Kapanlagi)









Courtesy: Kapanlagi

Puteri Indonesia: Ximena Nggak Malu Jadi Diri Sendiri

Kapanlagi.com - Selama 10 hari mendampingi Miss Universe Ximena Navarrete berkeliling, Puteri Indonesia 2010 yang baru terpilih Nadine Alexandra Dewi Ames, menemukan banyak ilmu dari sosok perempuan asal Meksiko itu.

"Dari kepribadian Ximena, dia jujur dan nggak malu jadi diri sendiri. Saya rasa itulah yang membuat dia jadi Miss Universe 2010 ini," ungkap Nadine Alexandra Dewi Ames di Acara Farewell Party Miss Universe 2010, di Jl. Ki Mangun Sarkoro No. 69, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/10).

Selama berkeliling, Nadine merasa dapat menikmati perjalanan bersama Ximena, di samping sikapnya yang ramah, juga pengalaman perjalanan yang mengesankan.

"Kita benar-benar enjoy, kita di Solo makan nasi liwet, sangat menyenangkan," ungkapnya mencontohkan.

Bagi Nadine sendiri mendampingi Ximena menjadi rangkaian kegiatannya setelah dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2010. Hingga awal karantina hingga kini, dirinya masih harus menjalani serangkaian kegiatan tersebut.

"Sebenarnya masih merasa seperti di karantina, soalnya sampai sekarang ini masih belum pulang. Tapi ini semua pengalaman yang sangat beda," pungkasnya.   (kpl/hen/dar)

Courtesy: Kapanlagi

Monday, October 25, 2010

Puteri Indonesia Menyebut Wasior Ada di Sumatra

PUTERI Indonesia 2010 Nadine Alexandra Dewi Ames bersimpati atas bencana banjir bandang yang menimpa warga Wasior, Papua Barat. Ia kemudian dinobatkan menjadi Duta Wasior untuk membantu korban bencana. Namun, Nadine tampaknya belum tahu pasti lokasi bencana yang menewaskan ratusan orang itu. Ia 'keseleo' menyebutkan Wasior ada di Sumatra.

"Saya tahu kalau bencana Wasior itu ada di Sumatra, eh bukan ya, oh di Papua ya. Jadi teman saya di Papua juga sudah cerita. Dan itu sesuatu yang sangat menyedihkan. Ya kita berencana mungkin akan ke Papua, benar kan," ujar Nadine buru-buru meralat saat ditemui di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Sabtu (23/10).

Meski demikian, Nadine tetap menggalang dana untuk korban banjir. Ia meletakkan amplop di meja pengunjung. Ia mengajak pengunjung acara itu berpartisipasi menyumbang untuk meringankan beban korban banjir bandang Wasior.

"Tapi sebagai masyarakat Indonesia, kita juga harus tetap berusaha sebisa mungkin. Saya ingin masyarakat Indonesia bisa tahu dan membantu sebisa mungkin, meskipun cuma memberi 5000 itu sangat bermanfaat," pungkasnya.(kpl)

Courtesy: Metro TV

Puteri Indonesia 2010 Jadi Duta Wasior

Metrotvnews.com, Jakarta: Puteri Indonesia 2010, Nadine Alexandra, didaulat menjadi Duta Wasior, Papua Barat. Bencana banjir yang melanda Wasior memang memantik simpati pemilik Nadine Alexandra Dewi Ames itu untuk menggalang dana.

Salah satu wujud kepedulian Nadine itu adalah dengan menggelar malam dana bersama perkumpulan warga se-Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel). Acara penghimpunan dana itu digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (23/10).

Hadir bersama sejumlah finalis Puteri Indonesia 2010, Nadine juga didaulat menjadi duta dalam misi kemanusiaan itu. Baginya, hasil bantuan yang terkumpul tersebut akan diserahkan langsung kepada korban.

"Penggalangan dana berasal dari warga di lima provinsi yang berada di wilayah Sumbagsel. Yakni Palembang, Jambi, Bengkulu, Riau dan Bangka Belitung. Setelah bantuan terkumpul tim kami akan berangkat ke Papua Barat akhir tahun ini," ungkap perempuan cantik itu.

Niat masyarakat Sumbagsel untuk misi sosial itu dinilai Nadine hendaknya juga dilakukan seluruh masyarakat Indonesia untuk membantu korban bencana, terutama ibu dan anak. Kegiatan amal itu ternyata juga sekaligus halal bihalal warga Sumbagsel.

Acara dipandu oleh Helmy Yahya dan Revalina S. Temat yang juga merupakan warga Sumbagsel. Mereka memandu rangkaian hiburan berupa pentas seni dari lima provinsi. Kegiatan amal itu juga menggandeng Green Adelweiss Foundation yang kini membantu di Wasior.

Rombongan Puteri Indonesia juga disuguhkan tarian daerah dan aksi fashion show busana adat. Dalam fashion show itu, model memeragakan koleksi busana kebaya dan kain songket kebanggaan masyarakat Sumbagsel.(Kpl/RAS)

Courtesy: Metro TV

Saturday, October 23, 2010

Puteri Indonesia 2010 Activities (5)




































Courtesy: Official PI's Facebook, Wida's Facebook, Bintani (Indonesian Pageants)