Wednesday, June 22, 2011

Solo Batik Carnival Digelar Malam Hari

Empat cerita legenda terkenal di Pulau Jawa akan menjadi tema untuk memeriahkan acara tahunan "Solo Batik Carnival" (SBC) 2011 yang digelar pada Sabtu (25/6/2011). "Kegiatan SBC tahun ini berbeda dengan sebelumnya, karena digelar pada malam hari dimulai pukul 19.00 WIB hingga selesai," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Purnomo Subagyo, di Solo, Selasa (21/6/2011).

Menurut Purnomo, SBC yang mengambil tema empat cerita legenda yang sudah dikenal masyarakat Jawa tersebut, yakni Ratu Pantai Selatan, Roro Jonggrang, Ratu Kencana Wungu, dan Ande-Ande Lumut. "SBC ini rutenya diawali dari kawasan Purwosari Solo hingga Pasar Pon, atau Kawasan Ngarsopuro Mangkunegaran Solo," katanya.

Purnomo menjelaskan, kegiatan SBC akan melibatkan sekitar 600 peserta dan digelar pada malam hari, maka akan menggunakan tata cahaya dan tata panggung lebih spektakuler dibandingkan tahun sebelumnya.

Karnaval yang mayoritas mengenakan serba batik tersebut rencananya dimeriahkan oleh tiga putri istimewa yakni Nadine Alexandra Dewi Ames (Puteri Indonesia 2010), Reisa Kartikasari (Puteri Indonesia Lingkungan Hidup 2010) dan Alessandra Khadijah Usman (Puteri Indonesia Pariwisata 2010).

Menurut Pimpinan Proyek SBC 2011, Heru Mataya, konsep SBC tahun ini, opera berjalan dengan membawakan sebanyak 324 kostum serba batik yang mengambil tema legenda, sehingga akan lebih menarik dengan didukung pengaturan tata cahaya pada malam hari.

Karnival tahun ini, kata dia, akan menampilkan dengan tema simbol-simbol para tokoh legenda Jawa. Seperti, tokoh Ratu Kencana Wungu akan ditampilkan dengan simbol replika Candi Bentar dan Roro Jongrang berupa stupa dengan tinggi sekitar empat meter.

Selain itu tema legenda Pantai Selatan ditampilkan simbol-simbol yang menggambarkan yang ada hubungannya dengan laut, dan cerita Ande-Ande Lumut juga memeriahkan SBC dengan simbol bentuk kepiting setinggi sekitar empat meter.

Pemerintah Kota Surakarta pada pertunjukan SBC menggandeng beberapa pihak yang terkait dengan pariwisata. "Tujuh panggung disiapkan untuk tamu VIP menyaksikan pertunjukan ini. Tujuh panggung itu, di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, yakni di kawasan Diamond, Loji Gandrung, Sriwedari, Dalem Wuryaningratan, Novotel, Bathari, dan Pasar Pon," katanya.

Menurut Heru, karena sepanjang Jalan Slamet Riyadi merupakan jalur karnaval, sehingga jalan itu akan mulai ditutup untuk jalur lalu lintas, pada pukul 16.00 WIB hingga acara selesai atau sekitar pukul 21.00 WIB.

Courtesy of Antara via Kompas

0 comments:

Post a Comment