Tuesday, June 7, 2011

Nadine Alexandra: Sampah di Pulau Rambut Kiriman


Yayasan Puteri Indonesia bekerja sama dengan Green Edelweiss Foundation (GEF) dan DPP KNPI menggelar aksi kampanye lingkungan di Suaka Margasatwa Pulau Rambut - Kepulauan Seribu. Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni itu, dihadiri Puteri Indonesia 2010, Nadine Alexandra Dewi Ames.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk membangun kesadaran masyarakat menyelamatkan lingkungan di bumi, baik di darat, laut dan udara, khususnya di kalangan pelajar remaja dan masyarakat umum. Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat di antaranya perwakilan dari pelajar seperti Gandhi Memorial International School, Canada School, Japan school, Universitas Indonesia, Universitas Veteran, serta Sekolah Bina Insan Kamil Depok.

Dengan mengusung tema Green Earth With Green Generation, aksi ini pun dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih sampah dan penanaman pohon Mangrove di Pantai Pulau Rambut.

“Dengan kegiatan ini, kami juga menghimbau kepada masyarakat di daratan, agar jangan membuang sampah sembarangan. Karena imbasnya, dari sungai itu, sampah menuju ke laut, otomatis langsung menumpuk di pulau terdekat, jadi ini adalah sampah kiriman,” ucap Nadine usai memunguti sampah non organik di bibir pantai Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, Jakarta (5/6).

Turut hadir di acara itu Ketua Umum DPP KNPI, Azis Syamsudin, Kepala balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta, Ir. Ahmad Saerozi dan Executive Director GEF, Ahmad R Subing.

Dalam pernyataannya Ahmad R Subing mengungkapkan slogan Stop Pembuangan Sampah Kembalikan Laut Kami adalah slogan yang tepat, mengingat kekayaan dan keanekaragaman hayati di laut Indonesia haruslah dilindungi.

"Dengan ini, kita juga ingin mengenalkan keragaman hayati laut (biodiversity) Indonesia. Di mana negara Indonesia sebagai negara maritim dengan kekayaan keaneragaman hayati di dalamnya terancam punah dengan banyaknya sampah yang hampir menutupi dasar laut di beberapa pulau di Indonesia, khususnya di Kepulauan Seribu," papar pria yang biasa disapa Ayi ini.  

Courtesy of Kapanlagi

0 comments:

Post a Comment