Monday, April 11, 2011

Nadine Pilih Jadi Jubir dan Duta Orangutan

Puteri Indonesia 2010, Nadine Alexandra Dewi Ames ternyata fasih berbicara tentang nasib orangutan Kalimantan. Bahkan kini Nadine yang akan mewakili Indonesia dalam Kontes Miss Universe 2011 di Sao Palo, Brazil pada Agustus - September 2011 mendatang, menjadi juru bicara dan duta ikon satwa liar yang dinyatakan terancam punah itu.

Karena itu jangan heran jika melihat Nadine hadir pada pembukaan Festival Sinema Perancis yang berlangsung di FX Plaza Platinum XXI, Jalan Sudirman Jakarta sebagai tamu khusus. Mewakili Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) Nadine hadir menyemarakkan festival yang dibuka dengan pemutaran film dokumenter tenar Perancis tentang orangutan berjudul Nenette.

Nénette adalah nama orangutan dari Kalimantan, yang kini menjadi atraksi utama di Kebun Binatang Paris, tempat ia menghabiskan sebagian besar hidupnya. Ia adalah induk dari empat anak orangutan hasil perkawinan dengan tiga pasangan jantan, dan hanya mau bergaul dengan beberapa pengasuh terpilih. Naskah film Nenette ditulis oleh Peter Brandt Nielsen dan pernah meraih penghargaan.

Selama film dokumenter itu diputar terlihat kamera mengabadikan Nénette dan kera-kera lain dalam kehidupan mereka sehari-hari. Penonton hanya sesekali melihat pengunjung dari pantulan kaca, namun terdengar rekaman komentar dan percakapan mereka yang diselingi wawancara dengan pengasuh kebun binatang.

Nadine, yang kini aktif menggalang perhatian publik akan nasib orangutan berbicara mengenai upaya penyelamatan, rehabilitasi, dan pelepasan kembali ratusan orangutan ke alam liar hasil tangkapan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

“Kendati Nenette menjalani kehidupan yang sehat dan panjang usia di Kebun Binatang Paris, tujuan utama Yayasan BOS adalah mencoba memastikan spesies orangutan Kalimantan mampu bertahan hidup di alam liar. Saat ini, mereka dinyatakan sebagai spesies yang terancam punah, dan Yayasan BOS adalah organisasi terbesar di dunia yang mengabdikan diri demi keselamatan spesies ini.” ujar Nadine.

Sebagai pelajar di sekolah film, Nadine mengatakan bahwa Nenette adalah sebuah film dokumenter yang amat sensitif mengenai satu figur yang tragis. “Meskipun jelas bahwa Nenette, sebagaimana orangutan lain, merasa lebih nyaman berada di habitat alami mereka di hutan-hutan Kalimantan, banyak orangutan hasil tangkapan saat ini tak bisa kembali ke alamnya,“ ia menambahkan.

Yayasan BOS, menurut Nadine, adalah organisasi terbesar di dunia yang bekerja merehabilitasi orangutan muda hasil tangkapan dan melepaskan kembali ke alam liar di hutan-hutan Kalimantan.

“Apabila Yayasan BOS telah terbentuk saat Nenette pertama kali ditangkap, hidupnya pasti akan jauh lebih baik,“ tambahnya. “Film ini, bagaimanapun juga, adalah kesempatan yang sangat baik untuk menyaksikan dari dekat intelegensi dan kepekaan orangutan yang berbagi 97,4 persen DNA-nya dengan manusia,” ujarnya.

Festival Sinema Perancis telah dimulai sejak 1 April 2011 dan akan berlangsung hingga 17 April. Pemutaran film Nenette berlangsung pada Sabtu 9 April 2011, di FX Plaza Platinum XXI, Jakarta.

Courtesy of Warta Kota

0 comments:

Post a Comment