Kegiatan sosial, pada dasarnya tidak hanya dilakukan oleh organisasi atau perusahaan saja. Setiap orang, seyogyanya bisa melakukan tindakan sosial untuk membantu sesama atau lingkungan. Sebab, inti dari kegiatan sosial itu adalah keikhlasan tanpa mengharapkan pamrih.
Nadine Alexandra Dewi Ames, yang saat ini menjabat sebagai Puteri Indonesia 2010 menuturkan, ringan tangan kepada sesama dan lingkungan, adalah suatu keharusan. Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, yang saling membutuhkan dan bergantung satu sama lain. Manusia pun diciptakan sebagai makhluk berakhlak tinggi, yang mampu memelihara alam dan isinya dengan akal dan pikiran. Jadi, berbuat sesuatu untuk alam dan orang lain merupakan kewajiban manusia.
"Saya sebagai individu memang suka melakukan kegiatan sosial. Saya mencoba peduli pada alam dan mahkluk hidup lainnya. Sebagai seorang Puteri Indonesia, saya juga memiliki tanggung jawab untuk peduli pada sesama," papar Nadine saat ditemui SP di acara launching kosmetikcantik.com, di Taman Sari Royal Heritage Spa, di Jakarta, Kamis (31/3).
Bahagia
Bergabung dalam Yayasan Puteri Indonesia (YPI), membuat Nadine lebih bahagia lagi. Sebab, ia bisa melakukan berbagai kegiatan sosial yang masuk dalam program Corporate Social Responsibilty (CSR) Mustika Ratu dan YPI. Beberapa kegiatan sosial yang sudah ia lakukan selama menjabat sebagai Puteri Indonesia antara lain, terpilih sebagai Duta Orangutan, kunjungan ke Yayasan Kasih Bunda Anne Avantie, menyumbang untuk korban bencana alam Merapi di Yogyakarta, Duta Anti Narkoba, dan menjadi Duta Lepra Indonesia.
Khusus untuk membantu korban bencana alam Merapi lalu, perempuan kelahiran 23 Mei 1991 ini, bersedia memberikan bantuan psikis kepada para pengungsi. Nadine tidak hanya memberi bantuan berupa bahari makanan pokok, pakaian bersih, dan popok saja. Ia pun menyuntikkan semangat kepada para korban bencana alam, agar mereka tabah menjalani cobaan.
Tidak hanya Nadine, YPI dan Mustika Ratu pun konsisten melakukan CSR. Sejak awal mula berdirinya Mustika Ratu, atau tepatnya pada tahun 1991, kegiatan CSR sudah dilakukan. Ketua YPI Puteri Kuswisnuwardhani melontarkan kegiatan sosial yang dilakukan Mustika Ratu kebanyakan di bidangpendidikan nonformal. Ambil contoh Mustika Ratu sebagai perusahaan yang bergerak di sektor jamu, kecantikan, dan kesehatan, sangat peduli pada nasib petani. Perusahaan membantu petani dengan cara memberi pembinaan, khususnya kepada petani rempah-rempah, agar mampu meningkatkan kualitas tanaman herbal. Hasil dari pembinaan tersebut otomatis menguntungkan para petani. Sebab, para petani bisa menjual hasil kebun mereka dengan harga tinggi.
Kegiatan CSR lain yang berdampak pada perbaikan taraf hidup dan ekonomi kaum wanita, juga dilakukan Mustika Ratu dalam bentuk pelatihan. Selama lima tahun belakangan ini, YPI dan Mustika Ratu rutin berkunjung ke lapaswanita dan anak-anak. Di sana, para terapis yang dipilih oleh pihak yayasan akan mengajarkan trik dan teknik menggunting rambut kepada narapidana. Harapannya, saat narapidana keluar dari lapas, mereka sudah mengantongi bekal untuk membuka usaha di bidang kecantikan.
"Kegiatan CSR membantu kami untuk terus melihat hal-hal positif dalam hidup, yakni saling membantu. Kami ingin membuat para wanita kreatif menciptakan lapangan kerja sendiri," tambah Puteri Kuswisnuwardhani.
Tidak hanya untuk para narapidana wanita, YPI juga menjalin kerja sama dengan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SDCIB), untuk memberi pelatihan kepada para tenaga kerja
Indonesia (TKI). Lewat pelatihan tersebut, para TKI diajarkan untuk menabung sebagai modal usaha. Jangan sampai pendapatan mereka selama bekerja sebagai TKI habis tanpa tahu rimbanya. Bila pendapatan ditabung, bukan tidak mungkin para TKI itu menjadi bos di sebuah bidang usaha. Terkait dengan konsep CSR, Nadine berpendapat, secara tidak langsung perusahaan atau organisasi diberi tanggung jawab sosial. Saat membuka peluang usaha baru, perusahaan diajarkan untuk melihat sisi sosial untuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Suatu saat setiap perusahaan akan memasukkan CSR sebagai program utama, bukan sekadar untuk memenuhi tanggung jawab saja.
Ke depan, sebagai Duta Orangutan, Nadine pun akan berbagi informasi seputar hewan langka, di ajang Miss Universe, September mendatang. Selain memperkenalkan berbagai hewan langka di Indonesia, ia pun akan bertutur tentang budaya Tanah Air.
Courtesy of Suara Pembaruan (April 3, 2011), Bataviase
0 comments:
Post a Comment