Puteri Indonesia 2010 yang juga duta orang utan Nadine Alexandra Dewi Ames saat memberikan penyuluhan tentang orang utan di Jakarta International School (JISC), Jakarta, Jumat (8/4). Nadine menyatakan akan pentingnya menjaga hutan untuk kelangsungan populasi orang utan.
Nadine Alexandra dan orang utan. Sejak sebulan belakangan, Nadine dan orang utan, tampaknya, tidak bisa dipisahkan. Sebab, perempuan yang menjadi Puteri Indonesia 2010 itu baru saja ditahbiskan sebagai duta orang utan oleh The Borneo Orang Utan Survival Foundation (BOS).
Kemarin (8/4) perempuan kelahiran Inggris, 19 tahun lalu, tersebut memulai debutnya di hadapan siswa-siswi Jakarta International School (JIS), Cilandak, Jakarta Selatan. Dengan menggunakan bahasa Inggris, dia bercerita tentang permasalahan orang utan di hutan Borneo, Kalimantan.
Tentang tugas pertamanya itu, Nadine menyatakan excited. "Ini merupakan kesempatan baik juga ya. Berbicara dengan mereka itu seperti berbicara kepada banyak negara. Soalnya siswa-siswi JIS kan berasal dari beragam negara," katanya setelah berkampanye.
Berbicara dengan remaja seperti mereka, lanjut dia, harus menggunakan cara yang kasual. "Karena kalau ngomong sama murid-murid yang masih remaja seperti mereka itu, kan memang bahasanya harus ringan. Soalnya, kadang mereka cuek dan masih selfish. Kalau kita ngomong terlalu serius, malah nggak menarik," jelasnya.
Dengan begitu, apa yang disampaikan olehnya akan direspons. "Tadi responsnya bagus. Banyak juga yang bertanya. Mungkin karena kami sama-sama anak muda, passion-nya lebih terasa," imbuhnya.
Selain berbicara di sekolah internasional, Nadine hadir di acara pembukaan Festival Film Prancis tadi malam. Nadine mengatakan, dirinya memang harus aktif berbicara di acara-acara internasional semacam itu. Alasannya, sejauh ini dana yang didonasikan untuk penyelamatan orang utan lebih banyak datang dari dunia internasional.
Dalam waktu dekat, dia juga berencana mengunjungi tempat rehabilitasi orang utan di Kalimantan. Sebab, di perhelatan Miss Universe 2011 di Brazil nanti, Nadine juga membawa informasi tentang orang utan. "Permasalahan orang utan itu memang permasalahan Indonesia. Tetapi, dampaknya ke seluruh dunia karena hutan Indonesia sangat luas," tegasnya.
Kemarin (8/4) perempuan kelahiran Inggris, 19 tahun lalu, tersebut memulai debutnya di hadapan siswa-siswi Jakarta International School (JIS), Cilandak, Jakarta Selatan. Dengan menggunakan bahasa Inggris, dia bercerita tentang permasalahan orang utan di hutan Borneo, Kalimantan.
Tentang tugas pertamanya itu, Nadine menyatakan excited. "Ini merupakan kesempatan baik juga ya. Berbicara dengan mereka itu seperti berbicara kepada banyak negara. Soalnya siswa-siswi JIS kan berasal dari beragam negara," katanya setelah berkampanye.
Berbicara dengan remaja seperti mereka, lanjut dia, harus menggunakan cara yang kasual. "Karena kalau ngomong sama murid-murid yang masih remaja seperti mereka itu, kan memang bahasanya harus ringan. Soalnya, kadang mereka cuek dan masih selfish. Kalau kita ngomong terlalu serius, malah nggak menarik," jelasnya.
Dengan begitu, apa yang disampaikan olehnya akan direspons. "Tadi responsnya bagus. Banyak juga yang bertanya. Mungkin karena kami sama-sama anak muda, passion-nya lebih terasa," imbuhnya.
Selain berbicara di sekolah internasional, Nadine hadir di acara pembukaan Festival Film Prancis tadi malam. Nadine mengatakan, dirinya memang harus aktif berbicara di acara-acara internasional semacam itu. Alasannya, sejauh ini dana yang didonasikan untuk penyelamatan orang utan lebih banyak datang dari dunia internasional.
Dalam waktu dekat, dia juga berencana mengunjungi tempat rehabilitasi orang utan di Kalimantan. Sebab, di perhelatan Miss Universe 2011 di Brazil nanti, Nadine juga membawa informasi tentang orang utan. "Permasalahan orang utan itu memang permasalahan Indonesia. Tetapi, dampaknya ke seluruh dunia karena hutan Indonesia sangat luas," tegasnya.
Courtesy of JPNN
0 comments:
Post a Comment