Gubernur Jawa Barat Pimpin Pelaksanaan Earth Hour
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memimpin detik-detik pelaksanaan Earth Hour di halaman Gedung Sate, Sabtu (26/3) malam. Dengan hitungan mundur, tepat pukul 20.30 WIB, semua lampu yang menyala di sekitar Gedung Sate padam.
Penerangan di sekitar Gedung Sate hanya tinggal cahaya ratusan lilin yang disimpan di meja dan dibawa peserta Earth Hour dari Paguyuban Sapedah Baheula, Bike to Work, dan beberapa komunitas lainnya.
Meskipun di bawah hujan rintik-rintik, pelaksanaan Earth Hour tersebut mendapatkan apresiasi dari semua hadirin, termasuk istri Gubernur, Netty Heryawan. Kegiatan kampanye Earth Hour yang dipusatkan di Gedung Sate itu tetap meriah dengan digelarnya berbagai kesenian tradisional, termasuk dari Angklung Udjo dan pertunjukan perkusi dari mahasiswa.
Gubernur Heryawan berharap agar kebiasaan hemat energi itu bisa menjadi gaya hidup baru bagi warga Jawa Barat, sehingga pelaksanaan hemat energi tidak hanya pada saat Earth Hour saja, tetapi menjadi bagian kehidupan sehari-hari. "Energi kita terbatas sementara kebutuhan energi meningkat, dan pada Sabtu malam ini mematikan listrik untuk satu jam saja, demi anak cucu kita nanti," kata Gubernur kepada wartawan.
Menurut Heryawan, bila setiap hari atau setiap malam, penggunaan energi bisa dihemat 20 persen sampai 30 persen, penghematan itu bisa menyelamatkan energi untuk kepentingan masa depan.
Gubernur mengatakan, he-mat energi juga harus dilakukan di kantor-kantor pemerintah. Begitu juga perhotelan, dan instansi lain. "Kantor-kantor pemerintah harus jadi contoh kantor lain, ini sederhana tetapi ini bisa menghemat miliaran rupiah," ucapnya.
Bagikan bibit pohon Dukungan atas kampanye Earth Hour juga dilakukan pengelola hotel, seperti Hotel Holiday Inn. Kegiatan dimulai sejak pukul 16.00 antara lain dengan membagikan 300 bibit pohon mahoni kepada pengemudi kendaraan yang melewati Jln. Ir. H. Djuanda (Jln. Dago).
General Manager Holiday Inn Lenny Yuliati mengatakan, lampu-lampu di hotelnya dipadamkan mulai pukul 20.30 s.d. 21.30 WIB. Sementara tamu-tamu yang berkumpul di lobi hotel sambil menunggu lampu menyala, disuguhi kudapan tradisional.
Sementara di Braga Bar dilakukan pertemuan dengan Puteri Indonesia 2010 Nadine Alexandra. Pada kesempatan itu GM Holiday Inn memberikan bibit pohon secara simbolis kepada Nadine.
Meskipun begitu, berdasar-kan pemantauan "PR", kampanye Earth Hour di beberapa lokasi kurang mendapatkan respons dari warga. Lampu-lampu rumah warga tetap dibiarkan menyala. "Saya tidak tahu malam ini ada kampanye Earth Hour ini, jadi saya tidak mematikan lampu," ujar Agus salah seorang warga di sekitar Jln. Cihapit Kota Bandung.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memimpin detik-detik pelaksanaan Earth Hour di halaman Gedung Sate, Sabtu (26/3) malam. Dengan hitungan mundur, tepat pukul 20.30 WIB, semua lampu yang menyala di sekitar Gedung Sate padam.
Penerangan di sekitar Gedung Sate hanya tinggal cahaya ratusan lilin yang disimpan di meja dan dibawa peserta Earth Hour dari Paguyuban Sapedah Baheula, Bike to Work, dan beberapa komunitas lainnya.
Meskipun di bawah hujan rintik-rintik, pelaksanaan Earth Hour tersebut mendapatkan apresiasi dari semua hadirin, termasuk istri Gubernur, Netty Heryawan. Kegiatan kampanye Earth Hour yang dipusatkan di Gedung Sate itu tetap meriah dengan digelarnya berbagai kesenian tradisional, termasuk dari Angklung Udjo dan pertunjukan perkusi dari mahasiswa.
Gubernur Heryawan berharap agar kebiasaan hemat energi itu bisa menjadi gaya hidup baru bagi warga Jawa Barat, sehingga pelaksanaan hemat energi tidak hanya pada saat Earth Hour saja, tetapi menjadi bagian kehidupan sehari-hari. "Energi kita terbatas sementara kebutuhan energi meningkat, dan pada Sabtu malam ini mematikan listrik untuk satu jam saja, demi anak cucu kita nanti," kata Gubernur kepada wartawan.
Menurut Heryawan, bila setiap hari atau setiap malam, penggunaan energi bisa dihemat 20 persen sampai 30 persen, penghematan itu bisa menyelamatkan energi untuk kepentingan masa depan.
Gubernur mengatakan, he-mat energi juga harus dilakukan di kantor-kantor pemerintah. Begitu juga perhotelan, dan instansi lain. "Kantor-kantor pemerintah harus jadi contoh kantor lain, ini sederhana tetapi ini bisa menghemat miliaran rupiah," ucapnya.
Bagikan bibit pohon Dukungan atas kampanye Earth Hour juga dilakukan pengelola hotel, seperti Hotel Holiday Inn. Kegiatan dimulai sejak pukul 16.00 antara lain dengan membagikan 300 bibit pohon mahoni kepada pengemudi kendaraan yang melewati Jln. Ir. H. Djuanda (Jln. Dago).
General Manager Holiday Inn Lenny Yuliati mengatakan, lampu-lampu di hotelnya dipadamkan mulai pukul 20.30 s.d. 21.30 WIB. Sementara tamu-tamu yang berkumpul di lobi hotel sambil menunggu lampu menyala, disuguhi kudapan tradisional.
Sementara di Braga Bar dilakukan pertemuan dengan Puteri Indonesia 2010 Nadine Alexandra. Pada kesempatan itu GM Holiday Inn memberikan bibit pohon secara simbolis kepada Nadine.
Meskipun begitu, berdasar-kan pemantauan "PR", kampanye Earth Hour di beberapa lokasi kurang mendapatkan respons dari warga. Lampu-lampu rumah warga tetap dibiarkan menyala. "Saya tidak tahu malam ini ada kampanye Earth Hour ini, jadi saya tidak mematikan lampu," ujar Agus salah seorang warga di sekitar Jln. Cihapit Kota Bandung.
Courtesy of Pikiran Rakyat
0 comments:
Post a Comment