Puteri Indonesia 2010 Nadine Alexandra Dewi Ames dan Puteri Indonesia Lingkungan Hidup 2010 Reisa Kartikasari dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Prosesi wisuda atau pemberian gelar kepada keduanya dilakukan langsung oleh Raja Keraton Surakarta, Pakoe Boewono XIII Tedjowulan pada acara peringatan naik tahta ke-7 di Sasana Purnama Badran, Solo, Kamis (16/6).
Nadine dan Reisa masing-masing mendapatkan gelar Kanjeng Mas Ayu Tumenggung. Ditemui usai prosesi, keduanya mengaku sangat bangga dengan gelar yang baru saja disematkan tersebut.
"Bahagia dan bangga karena nantinya bisa mengangkat budaya Solo ketingkat internasional. Apalagi saya memang memiliki darah Solo dari ibu saya," kata Nadine.
Ungkapan kebahagiaan senada juga datang dari Reisa yang keluarganya kebetulan juga berasal dari Solo. Penganugerahan gelar ini menurutnya sesuatu yang sangat patut untuk disyukuri. "Bersyukur dan bangga sekali rasanya," kata Reisa sembari tersenyum.
Pemberian gelar kepada Puteri Indonesia ini bukan kali pertama dilakukan Keraton Surakarta. Sebelumnya, gelar serupa juga pernah diberikan kepada Nadine Chandrawinata. Pemberian gelar itu, sebagaimana dikemukakan juru bicara Keraton Surakarta, Kanjeng Raden Haryo (KRH), Bambang Pradotonagoro mengandung sejumlah pesan tersirat.
Salah satunya supaya para Puteri Indonesia itu bisa ikut mempromosikan budaya Indonesia, khususnya Jawa ke secara lebih luas. "Harapannya mereka bisa mencerminkan budaya Indonesia. Mereka sangat memiliki kesempatan itu, apalagi mereka sering mendapatkan kesempatan berkunjung ke luar negeri," jelas Bambang.
Selain kepada dua Puteri Indonesia tersebut, dalam kesempatan itu Pakoe Boewono XII Tedjowulan juga memberikan gelar kebangsawanan kepada Gubernur Sulawesi Utara, Sarundajang. Dia mendapatkan gelar Kanjeng Pangeran Ario Pakuningrat.
Selain para tokoh dan pejabat, pemberian gelar juga dilakukan terhadap para abdi dalem. Menurut Bambang, total penerima gelar pada peringatan naik tahta ke-7 ini mencapai 645 orang.
Courtesy of Media Indonesia
Prosesi wisuda atau pemberian gelar kepada keduanya dilakukan langsung oleh Raja Keraton Surakarta, Pakoe Boewono XIII Tedjowulan pada acara peringatan naik tahta ke-7 di Sasana Purnama Badran, Solo, Kamis (16/6).
Nadine dan Reisa masing-masing mendapatkan gelar Kanjeng Mas Ayu Tumenggung. Ditemui usai prosesi, keduanya mengaku sangat bangga dengan gelar yang baru saja disematkan tersebut.
"Bahagia dan bangga karena nantinya bisa mengangkat budaya Solo ketingkat internasional. Apalagi saya memang memiliki darah Solo dari ibu saya," kata Nadine.
Ungkapan kebahagiaan senada juga datang dari Reisa yang keluarganya kebetulan juga berasal dari Solo. Penganugerahan gelar ini menurutnya sesuatu yang sangat patut untuk disyukuri. "Bersyukur dan bangga sekali rasanya," kata Reisa sembari tersenyum.
Pemberian gelar kepada Puteri Indonesia ini bukan kali pertama dilakukan Keraton Surakarta. Sebelumnya, gelar serupa juga pernah diberikan kepada Nadine Chandrawinata. Pemberian gelar itu, sebagaimana dikemukakan juru bicara Keraton Surakarta, Kanjeng Raden Haryo (KRH), Bambang Pradotonagoro mengandung sejumlah pesan tersirat.
Salah satunya supaya para Puteri Indonesia itu bisa ikut mempromosikan budaya Indonesia, khususnya Jawa ke secara lebih luas. "Harapannya mereka bisa mencerminkan budaya Indonesia. Mereka sangat memiliki kesempatan itu, apalagi mereka sering mendapatkan kesempatan berkunjung ke luar negeri," jelas Bambang.
Selain kepada dua Puteri Indonesia tersebut, dalam kesempatan itu Pakoe Boewono XII Tedjowulan juga memberikan gelar kebangsawanan kepada Gubernur Sulawesi Utara, Sarundajang. Dia mendapatkan gelar Kanjeng Pangeran Ario Pakuningrat.
Selain para tokoh dan pejabat, pemberian gelar juga dilakukan terhadap para abdi dalem. Menurut Bambang, total penerima gelar pada peringatan naik tahta ke-7 ini mencapai 645 orang.
Courtesy of Media Indonesia
0 comments:
Post a Comment