Parepare — Dua hari berada di Parepare, keramahan dan kehangatan kota ini, sudah membekas di hati Puteri Indonesia 2010, Nadine Alexandra Dewi Ames.
Perempuan kelahiran Inggris, 23 Mei 1991 ini mengaku, salah satu yang membuat dia merasa betah berlama-lama di kota Bandar Madani ini, yakni karena keramahan warganya. Menurut dia, itu merupakan ciri khas tersendiri bagi warga Indonesia. “Saya sangat betah dan ingin berlama-lama di sini, namun sayang waktu untuk berada di Parepare sangat singkat,” kata Nadine saat berkunjung ke redaksi PARE POS, kemarin. Dalam kesempatan itu, Nadine membeberkan soal kiat dan resep jitu menjadi Puteri Indonesia. Menurut dia, seorang Puteri Indonesia harus belajar menjadi diri sendiri. Selain memiliki pengetahuan yang luas, kepribadian seseorang juga menjadi penilaian bagi orang lain. “Itulah salah satu kunci keberhasilan saya,” katanya singkat.
Sebelum menjadi pembicara dalam Seminar Tren Warna 2011 dan Demo Tata Rias di Hotel Kenari Bukit Indah kemarin, Ahad malam, Nadine sempat mencicipi beberapa makanan khas Bugis, salah satunya pisang epe. “Saya sangat senang sekali dengan pengalaman baru ini. Baru pertama kali saya mencoba jajanan seperti itu, pisang epe namanya,” katanya sembari tersenyum. Seminar Trend Warna dan Demo Tata Rias yang diadakan PARE POS kerja sama Pemkot Parepare, Pemkab Sidrap, dan Mustika Ratu, kemarin, terbilang sukses. Beludakan undangan yang hadir dan antusiasme peserta menjadi salah satu indikatornya. Respons pemerintah kota dan masyarakat Parepare terhadap kegiatan ini terbilang tinggi.
Puteri Indonesia Nadine bahkan sempat kewalahan menghadapi banyaknya permintaan foto bersama dirinya di sela-sela rehat kegiatan, kemarin. “Wah penduduknya ramah-ramah dan penuh kehangatan. Saya jadi kangen, dan akan selalu merindukan wajah kota ini. Saya siap deh datang lagi kalau diundang,” hatur Nadine yang saat ini tercatat sebagai mahasiswi Bath Spa University jurusan Film dan Screen Studies di Inggris.
Courtesy: Pare Pos
0 comments:
Post a Comment